Bagaimanakahbentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat? Jawaban: bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu berupa kemungkinan terjadinya pembiasaan dan kemungkinan terjadinya konflik. 13. Jelaskan faktor memengaruhi terbentuknya mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat! Adapunyang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Bagaimanakah Teori Maslow dan Teori Herzberg terhadap motivasi organisasi. 2. Bagaimanakah dampak kepemimpinan dan perilaku manusia dalam organisasi dan Keberadaan / Keterkaitan / Growth (ERG) dalam organisasi. Bisa diamati secara real dalam kehidupan masyarakat kita termasuk Playthis game to review Social Studies. Perpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya yang dialami oleh seseorang disebut . Fast Money. Bentuk Mobilitas Sosial – Manusia adalah makhluk sosial yang bersifat dinamis. Artinya, setiap manusia selalu mengalami yang namanya perubahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itu, maka manusia selalu berupaya untuk memperbaiki kehidupan dan meningkatkan status sosialnya. Untuk meningkatkan status sosialnya itulah, cara yang dilakukan salah satunya dengan melakukan mobilitas sosial. Dalam kehidupan sosial, setiap masyarakat pasti terlibat dengan mobilitas sosial. Biasanya, mobilitas sosial ini digambarkan sebagai suatu perpindahan atau pergerakan yang mampu membawa sebuah perubahan yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan di masyarakat. Mobilitas sosial merupakan fenomena yang kerap terjadi di kehidupan sosial, makanya tidak hanya terjadi pada individu atau sekelompok orang saja, tetapi semua orang pasti mengalami mobilitas sosial dalam hidupnya tanpa ia sadari. Tapi, apa sebetulnya mobilitas sosial? Grameds pasti sudah tahu kalau mobilitas itu berarti berpindah, bagaimana dengan mobilitas sosial, serta bagaimana juga bentuk mobilitas sosial? Yuk simak ulasan berikut, supaya kamu bisa lebih memahami hal tersebut. Pengertian Mobilitas Sosial1. Soerjono Soekanto2. Robert MZ Lawang3. Horton dan Hunt4. Kimball Young dan Reymond Pitrim A. SorokinBentuk Mobilitas Sosial1. Bentuk Mobilitas Sosial Vertikala. Gerak mobilitas sosial ke bawah Social sinkingb. Gerak mobilitas sosial ke atas Social climbing2. Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal3. Bentuk Mobilitas Antargenerasi1. Mobilitas integrasi2. Mobilitas intragenerasiFaktor Pendorong Mobilitas Sosial1. Faktor individu2. Faktor struktural3. Faktor politik4. Faktor demografi/kependudukan5. Faktor ekonomiFaktor Penghambat Mobilitas Sosial1. Faktor kemiskinan2. Faktor diskriminasi3. Faktor stereotip genderDampak Mobilitas Sosial1. Dampak positif mobilitas sosial2. Dampak negatif mobilitas sosial Pengertian Mobilitas Sosial Secara umum, mobilitas sosial adalah sebuah bentuk perubahan kedudukan masyarakat yang ada di dalam sebuah kelas sosial satu ke kelas sosial lainnya. Pengertian mobilitas sosial berarti sebuah perpindahan individu maupun kelompok melalui sistem hierarki atau stratifikasi sosial. Dalam KBBI, mobilitas sosial diartikan sebagai perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain. Berikut ini beberapa definisi Mobilitas Sosial Menurut Ahli. 1. Soerjono Soekanto Mobilitas sosial menurut Soerjono Soekanto adalah pergerakan dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya. 2. Robert MZ Lawang Mobilitas sosial diartikan sebagai perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan dan dimensinya secara berjenjang. 3. Horton dan Hunt Mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. 4. Kimball Young dan Reymond Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial tertentu yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial 5. Pitrim A. Sorokin Pengertian mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut dengan sirkulasi sosial atau social circulation. Sirkulasi sosial ini dapat berupa Lembaga Pendidikan, Lembaga kesehatan, organisasi politik, dan lainnya. Dengan demikian, jika berbicara tentang mobilitas sosial, maka yang dimaksud adalah bentuk perpindahan status dan peranan seseorang atau kelompok orang dari kelas sosial yang lebih rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi, atau dari kelas sosial yang tinggi ke kelas sosial yang lebih rendah vertical atau perpindahan kelas sosial dengan derajat yang searah atau horizontal. Mobilitas terbagi menjadi beberapa bentuk. Pembagian bentuk mobilitas sosial ini berdasarkan pada pengaruh tidaknya hasil dari perpindahan status sosial yang dialami dengan derajat sosial yang dimiliki. Bentuk mobilitas sosial pada dasarnya terbagi menjadi tiga,yaitu mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal, dan mobilitas sosial antargenerasi. Yuk, simak perjelasannya satu per satu. 1. Bentuk Mobilitas Sosial Vertikal Bentuk mobilitas sosial vertikal maksudnya ialah perpindahan individu atau objek sosial dari kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya dalam posisi yang tidak sederajat. Coba kamu bayangkan, kamu berada di bagian tengah sebuah garis vertikal. Ketika kamu berada di posisi itu, kamu memiliki kesempatan untuk naik ke atas atau turun ke bawah, kan? Nah, begitu juga mobilitas vertikal yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu mobilitas sosial vertikal ke atas dan mobilitas sosial vertikal ke bawah. a. Gerak mobilitas sosial ke bawah Social sinking Adanya proses penurunan status atau kedudukan sosial seseorang dari atas ke bawah. Alasan terjadinya social sinking tidak hanya terjadi karena pemecatan, kesalahan kerja, penyalahgunaan jabatan maupun hal buruk saja. Akan tetapi, social sinking juga bisa terjadi karena adanya masa pensiun jabatan, mengalami sakit yang menahun, berhalangan melaksanakan sebuah tugas. Contoh gerakan mobilitas sosial ke bawah, yaitu diberhentikan dari pekerjaan karena terbukti korupsi, bisa juga seorang kapten sepak bola berubah menjadi pemain sepak bola biasa, atau seorang staf pemerintahan yang resmi pensiun dari sebuah institusi pemerintahan dan kini ia menghabiskan waktu untuk mengasuh cucu-cucunya. b. Gerak mobilitas sosial ke atas Social climbing Mobilitas sosial vertikal ke atas ini ditandai dengan adanya kenaikan status sosial seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi atau terbentuknya sebuah kelompok baru yang lebih tinggi dari lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya. Gerakan ini memungkinkan individu mengalami kenaikan status yang tidak sederajat dengan statusnya yang sebelumnya, sehingga akan ada banyak hal yang harus disesuaikan dengan kehidupan sebelumnya. Biasanya, individu yang mengalami social climbing memiliki kinerja yang baik. Contohnya guru yang diangkat menjadi kepala sekolah, karyawan biasa yang diangkat menjadi manajer, seorang warga yang diangkat jadi ketua RT. 2. Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal Bentuk mobilitas sosial horizontal adalah peralihan atau perpindahan individu, dari kelompok sosial satu ke kelompok sosial lainnya dalam posisi yang sederajat. Kamu sekarang coba bayangkan kembali, jika kamu berada di tengah sebuah garis horizontal. Kalau kamu ada di sana, mau kamu berpindah ke kanan atau ke kiri, pasti kamu akan berada di satu tempat yang sejajar, kan? Nah, sama seperti halnya mobilitas horizontal ini. Biasanya, bentuk mobilitas sosial horizontal ini terjadi pada perpindahan kewarganegaraan, pindah lokasi penugasan yang tanpa mengubah jabatan. Nah, karena perpindahan yang terjadi pada mobilitas ini tidak mengubah strata atau derajat seseorang, maka tidak banyak terjadi perubahan dalam kehidupan sebelumnya. Meski begitu, individu yang mengalami mobilitas ini harus tetap melakukan sebuah penyesuaian serta adaptasi kembali di lingkungan barunya, meskipun pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan yang sama dengan yang biasa ia kerjakan. Contoh bentuk mobilitas sosial horizontal Misalnya, seseorang yang pada awalnya berkewarganegaraan Polandia, kemudian karena adanya suatu hal ia pindah menjadi warga negara lain melalui proses naturalisasi pewarganegaraan. Bentuk peralihan kewarganegaraan seperti ini merupakan proses peralihan kedudukan atau posisi seseorang yang sederajat, sehingga kejadian ini termasuk ke dalam bentuk mobilitas sosial horizontal. Seseorang yang beralih profesi dari pekerjaan di suatu biro jasa tertentu, misalnya biro jasa angkutan, kemudian ia beralih profesi menjadi pelaksana penjualan di suatu perusahaan, maka ini juga disebut dengan mobilitas sosial horizontal. Mahasiswa yang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga harus berpindah ke desa lainnya dalam geografis yang sama. Seorang kepala sekolah yang dipindahtugaskan menjadi kepala sekolah di luar kota. Perlu dicatat, bahwa yang terjadi adalah adanya pergeseran sosial seseorang atau sekelompok orang dalam pola-pola kedudukan yang sederajat. 3. Bentuk Mobilitas Antargenerasi Bentuk mobilitas sosial antargenerasi ditandai dengan adanya peningkatan atau perkembangan taraf hidup dalam suatu garis keturunan yang tidak hanya menunjuk pada kedudukan status sosialnya saja, dari status generasi ke generasi berikutnya. Bentuk mobilitas antargenerasi juga bisa dipahami sebagai perbedaan status yang telah dicapai seseorang yang sudah memiliki keluarga sendiri, dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya. Contoh bentuk mobilitas antargenerasi adalah, seseorang yang memiliki kondisi ekonomi yang pas-pasan, setelah dewasa, ia berhasil mendirikan sebuah usaha yang sukses. Karena kesuksesan anak tersebut, maka terjadilah perubahan status social antara orangtuanya dan dirinya sendiri yang bersifat antargenerasi. Selanjutnya, bentuk mobilitas antargenerasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu 1. Mobilitas integrasi Mobilitas integrasi merupakan peralihan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi. Deskripsi dari mobilitas integrasi ini bisa dilihat dari status sosial antara generasi kakek, ayah, dan anak adalah berbeda. Misalnya dalam satu keluarga, kakeknya berprofesi atau bekerja sebagai dokter, sedangkan anaknya bekerja sebagai guru, sedangkan cucunya bekerja sebagai dosen. Atau bisa juga neneknya bekerja sebagai karyawan negeri, lalu anaknya bekerja sebagai ibu rumah tangga, sedangkan cucunya bekerja sebagai seorang pengusaha yang sukses. 2. Mobilitas intragenerasi Mobilitas intragenerasi merupakan peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah, ibu, sampai anaknya. Misalnya, dalam satu keluarga, sang ayah bekerja sebagai karyawan swasta, anaknya bekerja sebagai seorang guru. Atau bisa juga, seorang ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga saja, sedangkan anaknya bekerja sebagai dokter. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Setelah kamu mengetahui definisi dari mobilitas sosial, serta bentuk mobilitas sosial, tentu terdapat faktor pendorong yang bisa menyebabkan terjadinya mobilitas sosial. Berikut beberapa faktor pendorong mobilitas sosial. 1. Faktor individu Mobilitas sosial bisa disebabkan karena adanya faktor individu. Faktor individu ini bisa dilihat dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, karena pada dasarnya manusia lahir memiliki sifat dan ciri khasnya masing-masing. Meski begitu, manusia mempunyai keinginan yang sama untuk mencapai suatu status sosial yang lebih tinggi. Di Indonesia sendiri, faktor pendidikan dianggap sebagai social elevator atau sarana yang bisa membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan juga mampu meningkatkan status sosialnya di masyarakat. 2. Faktor struktural Faktor struktural berkaitan dengan kesempatan seseorang untuk bisa menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk ia memperolehnya. Di Indonesia, kesempatan untuk menempati suatu posisi dengan faktor struktural ini sangat besar. Banyak orang yang memiliki kesempatan untuk menempati jabatan yang lebih tinggi. 3. Faktor politik Faktor pendorong lainnya, yaitu faktor politik. Faktor politik bisa menjadi pemicu mobilitas sosial karena adanya situasi politik pada suatu negara yang stabil atau tidak akan mempengaruhi kondisi keamanannya. Biasanya, seseorang meninggalkan wilayah yang ia tinggali tersebut demi memperoleh jaminan keamanan. 4. Faktor demografi/kependudukan Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik BPS jumlah penduduk di Indonesia hampir selalu mengalami pertambahan dari waktu ke waktu. Faktor ini mengacu pada bertambahnya jumlah serta kepadatan penduduk dalam suatu wilayah tertentu. Pertambahan itu berdampak pada sempitnya lahan pemukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan, serta kualitas lingkungan yang menjadi buruk. Masalah itulah yang bisa memicu seseorang untuk melakukan migrasi ke wilayah yang dirasa lebih baik oleh mereka. 5. Faktor ekonomi Kondisi ekonomi menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. kondisi ekonomi yang baik akan membuat masyarakat mudah dalam memperoleh modal, pendidikan, serta kesempatan yang lebih baik lainnya. Akan tetapi, kalau kondisi ekonomi di suatu negara buruk, maka masyarakat di dalamnya akan memiliki pendapatan yang rendah atau terbatas, sehingga mereka sulit untuk memenuhi seluruh kebutuhan dan mobilitas sosialnya pun tidak akan bisa terjadi. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Dalam mendorong terjadinya mobilitas sosial, tidak hanya faktor pendorong saja yang terjadi, tetapi ada juga faktor yang bisa menghambat, yang bisa menyebabkan beberapa dampak terjadi. Saat faktor penghambat muncul, maka akan sulit bagi masyarakat untuk bisa melakukan mobilitas sosial dengan baik. 1. Faktor kemiskinan Masyarakat yang mengalami kemiskinan, bahkan merasa kesulitan dalam mencari penghasilan juga otomatis akan sulit untuk bisa mencapai status tertentu. Biasanya, penyebab terjadinya faktor kemiskinan adalah adanya tingkat pendidikan yang rendah. Saat tingkat pendidikan di suatu lingkungan masyarakat rendah, maka sumber daya manusia di tempat itu juga rendah. Sehingga tidak ada lagi upaya yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan atau memiliki kemampuan untuk bisa bersaing dan akhirnya mereka akan terbatas dalam mendapatkan pekerjaan. 2. Faktor diskriminasi Faktor ini terkadang sering diabaikan, namun nyatanya mobilitas sosial bisa sangat terhambat ketika adanya diskriminasi. Faktor diskriminasi ini adalah sikap yang membedakan perlakuan terhadap sesama karena adanya perbedaan, yaitu suku, agama, ras, dan golongan. Biasanya, faktor yang membedakan ini sangatlah berdampak besar dan bisa mengakibatkan konflik yang kemudian bisa menghambat terjadinya mobilitas sosial. 3. Faktor stereotip gender Faktor ini adalah faktor yang membeda-bedakan jenis kelamin atau posisi sosial antara laki-laki dengan perempuan. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan derajat perempuan. Hal ini yang bisa menghambat terjadinya mobilitas sosial. Membeda-bedakan gender juga akan menghalangi seseorang untuk mampu berprestasi, karena stereotip status sosial yang dinilai berbeda, maka menghalangi seseorang untuk melakukan upaya dan melakukan mobilitas sosial agar bisa mendapat status sosial yang lebih baik. Dampak Mobilitas Sosial Terjadinya mobilitas sosial tentunya memiliki dampak bagi masyarakat secara luas. Ada dua dampak yang bisa saja terjadi, yaitu dampak positif dan dampak negatif. 1. Dampak positif mobilitas sosial Dampak positif dari terjadinya mobilitas sosial adalah dampak yang menguntungkan serta memberi manfaat bagi orang yang melakukan mobilitas sosial. dampak positif ini mampu mendorong seseorang untuk berkembang menjadi lebih baik. Beberapa dampak positif dari mobilitas sosial adalah meningkatkan integrasi sosial seseorang atau suatu masyarakat. Terjadinya perubahan sosial tentunya memiliki respon yang berbeda-beda, ada yang menanggapinya sebagai sebuah tantangan, ada pula yang menanggapinya sebagai bentuk penerimaan yang akhirnya berpengaruh pada integritas di masyarakat. 2. Dampak negatif mobilitas sosial Tak bisa dipungkiri kalau mobilitas sosial pasti memiliki dampak negatifnya. Salah satunya timbul konflik-konflik sosial. konflik sosial ini bisa saja terjadi karena persaingan antar individu ataupun kelompok untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi yang berujung pada konflik. Dampak lainnya adakah resiko terjadinya gangguan psikologis. Tidak sedikit orang yang mengalami kegelisahan saat kehilangan jabatannya dan menyebabkan terjadinya gangguan psikologis. Bahkan bisa juga mebahayakan dirinya sendiri jika menjadi stres yang berkepanjangan. Nah, itulah penjelasan mengenai bentuk mobilitas sosial dan hal terkait mobilitas sosial lainnya. Grameds bisa membaca buku-buku sosiologi agar bisa lebih memahami tentang mobilitas sosial. Sebagai SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar Grameds bisa mmeiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Nurul Ismi Humairoh BACA JUGA Pengertian Mobilitas Sosial Teori, Bentuk, Faktor Pengaruh Social Sinking Pengertian, Dampak Psikologis, dan Contoh Struktur Sosial di Masyarakat Klasifikasi, Jenis, Fungsi, & Unsur Ciri-Ciri, Unsur, dan Bentuk Struktur Sosial Pengertian dan Contoh Manusia Sebagai Makhluk Sosial Pengertian Dinamika Kelompok Sosial, Faktor, dan Aspeknya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan masyarakat? ​bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk ?​Bagaimana bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk ?bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan masyarakat Jawaban Setiap manusia melaksanakan mobilitas sosial demi mendapatkan kehidupan yg lebih baik. Dalam mobilitas sosial pastinya terdapat sebuah kompetisi. Misalnya, untuk menemukan jabatan dlm suatu perusahaan, maka seseorang mesti bersaing dgn anggota lainnya. Persaingan ini yg terkadang menimbulkan tabrakan atau pertentangan. Begitu pula dgn mobilitas sosial. Tatkala ada seseorang yg tak siap dgn adanya mobilitas sosial, dapat memicu terjadinya konflik. Munculnya konflik ialah konsekuensi dr adanya mobilitas sosial Penjelasan silakan berguru yg rajin ya berguru nya bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk ?​ Jawaban bentuk konsekuensi ya mendapatkan atau dihadapi Penjelasan alasannya adalah mau gak mau.. mobilitas itu pasti akan terjadi karena mobilitas sendiri sifatnya dinamis yg di dorong oleh faktor pergeseran sosial itu sendiri Bagaimana bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk ? berbentukproses sosial yg disosiatif, misalnya pertentangan. Konflik sebagai konsekuensi dr mobilitas dr monilitas sosial dapat berupa pertentangan antarkelas, antarkelompok sosial, atau antargenerasi. bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan penduduk berbentukproses sosial yg disosiatif, contohnya pertentangan. pertentangan sebagai konsekuensi dr mobilitas dr monilitas sosial dapat berbentukbentuk pertentangan antar kelas, antar golongan sosial Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dlm kehidupan masyarakat Berupa proses sosial yg disosiatif,misalnya sebagai konsekuensi dr mobilitas sosial dapat berupa konflik antarkelas,antarkelompok,sosial atau generasi. Semoga Membantu Terdapat beberapa tingkatan sosial tertentu yang disebut dengan strata di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya strata tersebut, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan perpindahan dari strata rendah ke tinggi ataupun sebaliknya. Mobilitas sosial dalam masyarakat yang terbuka akan mudah terjadi karena lebih memungkinkan untuk mengalami perpindahan strata. Mobilitas sosial atau gerak sosial adalah kehidupan suatu individu sebagai makhluk sosial yang dipengaruhi oleh perpindahan strata. Baik individu ataupun kelompok, pasti akan mengalami hal tersebut. Berikut adalah ulasan lengkapnya yang bisa Sedulur pelajari. BACA JUGA Pengertian dan Manfaat Gotong Royong dalam Kehidupan Sosial pixabay Mobilitas sosial adalah suatu perubahan kedudukan masyarakat, baik individu maupun kelompok, ke sebuah kelas yang lainnya. Pengertiannya memiliki definisi sebagai pergerakan individu, kelompok, maupun keluarga yang akan berubah melalui stratifikasi sosial atau sistem hierarki. Pengertian tersebut juga bisa diartikan sebagai suatu gerak yang didefinisikan sebagai perpindahan individu atau kelompok dari suatu strata ke strata yang lainnya. 2. Pengertian mobilitas sosial menurut para ahli pixabay Sebelum mengetahui tentang jenis-jenis mobilitas sosial, ada pula pengertian pergerakan menurut para ahli. Berikut adalah pengertiannya 1. Kimball Young dan Raymond W. Mack. Menurut kedua ahli tersebut, suatu gerak dalam struktur yang mencakup sifat antar kelompok atau individu dengan beberapa pola tertentu yang mengatur adalah definisi dari mobilitas sosial. Pola tertentu itu adalah pola yang mengatur suatu organisasi pada suatu kelompok. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial. Maka dari itu, manusia itu tidak lepas dari yang namanya suatu pergerakan. Bisa jadi, pergerakan tersebut ke arah yang lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, bisa juga ke arah yang lebih rendah ataupun tidak berubah sama sekali. 2. Anthony Giddens. Berbeda dengan pengertian menurut Anthony Giddens. Beliau menyebutkan bahwa mobilitas sosial merupakan suatu gerakan dari orang per orang atau kelompok-kelompok di antara beberapa kedudukan sosial ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Giddens sendiri adalah seorang sosiolog terkenal dari Inggris yang telah dianggap sebagai salah satu penyumbang dalam adanya ilmu sosiologi modern yang terus berkembang. 3. Indera Ratna Irawati. Dikutip dari bukunya yang berjudul Stratifikasi dan Mobilitas Sosial, beliau menyebutkan bahwa pengertiannya adalah suatu perubahan status dalam suatu lapisan ke dalam lapisan yang lainnya. Perubahan tersebut bisa jadi lebih rendah ataupun lebih tinggi. Individu juga bisa berpindah peran saja tanpa harus berubah kedudukannya. BACA JUGA Apa Itu Eksibisionisme? Ini Penjelasan Lengkap & Ancamannya 3. Bentuk mobilitas sosial vertikal pixabay Setelah mengetahui pengertiannya, berikutnya adalah bentuk yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu vertikal dan horizontal. Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan yang lainnya yang tidak sederajat. Perpindahan tersebut dibagi lagi menjadi dua, yaitu vertikal ke atas dan vertikal ke bawah. Artinya, perpindahan bisa dialami baik itu lebih tinggi maupun lebih rendah. 1. Social Climbing. Untuk perpindahan kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya, itu disebut juga dengan social climbing. Tanda dari social climbing adalah naiknya kedudukan seseorang atau kelompok ke yang lebih tinggi dan akan membentuk lagi suatu kelompok baru yang derajatnya akan lebih tinggi daripada lapisan yang sebelumnya sudah ada. Social climbing merupakan jenis mobilitas sosial dan contohnya adalah seorang warga yang dilantik menjadi ketua RT, ataupun guru yang diangkat menjadi kepala sekolah. 2. Social Sinking. Dalam Bahasa Inggris, sinking artinya tenggelam. Maka dari itu, social sinking dapat diartikan sebagai proses penurunan kedudukan seseorang dari atas menuju bawah. Alasan terjadinya penurunan kedudukan ini cukup beragam, seperti terjadinya penurunan jabatan, pensium, atau diberhentikan dalam suatu pekerjaan. 4. Bentuk mobilitas sosial horizontal pixabay Arti dari bentuk mobilitas sosial horizontal adalah suatu perpindahan kedudukan yang dialami individu atau kelompok, yang mana perpindahan tersebut tidak mengubah derajatnya seperti sebelumnya. Jadi, derajat mereka akan sejajar seperti sebelumnya. Misalnya adalah ketika seseorang berpindah kewarganegaraannya, atau mutasi pekerjaan yang hanya berpindah lokasi saja tanpa adanya jabatan yang berubah. BACA JUGA Kenali Apa Itu Privilege & Jenis Jenisnya yang Harus Kamu Tau 5. Bentuk mobilitas sosial antargenerasi pixabay Bentuk ketiga yang bisa terjadi adalah mobilitas sosial antargenerasi. Bentuk ini bisa terjadi karena adanya perubahan kedudukan yang berbeda di individu dan kelompok dalam dua generasi yang tidak sama. Adapun dua jenis antargenerasi adalah 1. Mobilitas intergenerasi. Pengertian dari mobilitas intergenerasi adalah suatu perubahan kedudukan yang terjadi bukan hanya satu generasi saja, melainkan beberapa generasi. Pergerakan tersebut bisa terjadi mulai dari kakek nenek sampai ke cucunya. 2. Mobilitas intragenerasi. Berikutnya adalah mobilitas intragenerasi yang berarti perubahan kedudukan atau status yang terjadi di dalam satu generasi yang sama. Contohnya adalah ayah ibu sampai ke anaknya. 6. Faktor struktural sebagai pendorong mobilitas sosial pixabay Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah faktor struktural. Faktor struktural berkaitan erat dengan kesempatan seorang individu untuk bisa menempati sebuah strata atau kedudukan serta memperoleh kemudahan. Di tanah air sendiri, kesempatan untuk bisa menempati suatu kedudukan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor struktural cukup tinggi. Kesempatan bisa dimiliki oleh setiap orang untuk bisa menempati jabatan yang lebih tinggi di kemudian hari. BACA JUGA Apa Itu Toxic Positivity? Ini Ciri, Dampak & Cara Menghindarinya 7. Faktor ekonomi pexels Jawaban dari pertanyaan mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial adalah karena ekonomi di suatu negara bisa naik dan turun. Misalnya di suatu negara memiliki kondisi ekonomi yang baik. Maka, masyarakat atau penduduk di sana akan dengan mudah memperoleh pendidikan, modal, serta kesempatan yang baik dibandingkan dengan negara yang lainnya. Apabila kondisi ekonominya cukup buruk, maka masyarakat atau penduduk setempat akan sulit untuk memenuhi kebutuhan. Jika sudah begitu, maka pergerakan kedudukan susah untuk terjadi. 8. Faktor individu pexels Faktor individu juga menjadi salah satu hal yang bisa menyebabkan terjadinya mobilitas sosial. Hal ini bisa dilihat dari segi pengetahuan, sikap, serta keterampilan karena setiap individu yang lahir tentunya memiliki ciri khas dan sifat yang berbeda. Walaupun begitu, setiap manusia tentunya mempunyai keinginan yang sama dalam hal mencapai kedudukan atau strata yang lebih tinggi lagi. Di Indonesia, seseorang akan dianggap menjadi pribadi yang berkualitas dilihat dari faktor pendidikan yang dienyamnya. Faktor pendidikan dapat membuat suatu individu bisa meningkat kedudukannya dalam masyarakat. BACA JUGA Apa Itu Tujuan Hidup, Ini Cara Menemukannya, Harus Tau! 9. Faktor politik pexels Selanjutnya, faktor pendorong suatu kedudukan atau strata adalah faktor politik. Politik bisa menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial dikarenakan adanya situasi politik pada suatu negara yang cenderung stabil atau tidak akan mempengaruhi kondisi keamanannya. Tentunya, faktor tersebut masih berhubungan dengan kemudahan dan ketersediaan seseorang dalam menjalankan sebuah pekerjaan ataupun aktivitas. 10. Penghambat mobilitas sosial diskriminasi pexels Selain adanya faktor pendorong terjadinya perpindahan kedudukan, ada pula faktor penghambat mobilitas sosial yang akan menyebabkan beberapa dampak terjadi, yaitu diskriminasi. Apabila faktor ini muncul, maka masyarakat akan susah untuk melakukan pergerakan strata menuju yang lebih baik. Walaupun faktor penghambat ini sering diabaikan, namun pergerakan strata akan menjadi sangat terhambat karena adanya diskriminasi. Seperti yang diketahui, bahwa diskriminasi merupakan sebuah sikap yang membedakan perlakuan seseorang terhadap sesamanya. Misalnya karena adanya perbedaan ras, suku, agama, maupun golongan tertentu. Diskriminasi biasanya akan berdampak cukup besar dan bisa jadi menimbulkan konflik antar masyarakat. BACA JUGA Kenali Isu Kesehatan Mental, Jenis dan Cara Menjaganya 11. Kemiskinan pexels Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat akan membuat mereka kesusahan untuk mencapai strata atau kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Penyebab utama dari kemiskinan di suatu negara adalah pendidikan yang rendah. Apabila pendidikannya rendah, maka kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah atau individu pun menjadi rendah. Alhasil, kemampuan seseorang untuk bersaing atau bergerak dari kedudukan rendah menjadi tinggi akan susah. Mereka pun akan susah untuk bersaing dan memiliki keterbatasan untuk mendapatkan pekerjaan. 12. Stereotip gender pexels Stereotip gender adalah faktor penghambat pergerakan kedudukan atau mobilitas sosial yang sering terjadi di lingkungan masyarakat sekitar. Stereotip gender terjadi ketika seseorang membeda-bedakan karakter dan kedudukan perempuan dan laki laki, serta memiliki pandangan bahwa derajat perempuan itu lebih rendah daripada laki-laki. Mereka menganggap bahwa laki-laki lah yang memiliki derajat paling tinggi. Contohnya adalah ketika menganggap bahwa perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan yang terlalu tinggi karena pada akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga setelah menikah dan harus melayani suami. Dari perilaku yang seperti itu, maka prestasi dan kesempatan perempuan dalam melakukan perpindahan strata yang lebih tinggi akan terhalangi. BACA JUGA Gangguan Bipolar Ini Tanda, Gejala & Pengobatannya 13. Dampak negatif mobilitas sosial pexels Struktur sosial masyarakat akan mengalami beberapa konsekuensi karena adanya gejala naik turunnya status sosial. Kemudian, akan timbul berbagai reaksi atas konsekuensi tersebut. Reaksi yang dialami bisa dalam bentuk sebuah konflik. Konflik akan hadir di tengah masyarakat sebagai dampak negatif adanya mobilitas sosial tertentu. Biasanya, konflik akan terjadi jika terdapat benturan antara kepentingan dan nilai. Beberapa lapisan bisa menjadi penyebab adanya benturan, seperti konflik antar kelas, antar kelompok, ataupun antar generasi. Pada konflik yang terjadi antar kelas, bisa terjadi apabila suatu kelas sosial berkeinginan untuk menduduki posisi tertentu sementara yang lainnya ingin mempertahankannya. Beberapa contoh dari konflik tersebut di antaranya adalah Reaksi negatif masyarakat terhadap adanya suatu kelas yang baru Reaksi negatif warga yang sudah tinggal cukup lama di suatu daerah terhadap warga baru Reaksi negatif individu atas perlakuan masyarakat terkait dengan munculnya kelas sosial yang baru 14. Dampak positif mobilitas sosial pexels Dampak positif dari adanya perpindahan strata adalah masyarakat akan berupaya untuk berprestasi agar dirinya sendiri bisa lebih maju dan memiliki kesempatan untuk berpindah dari strata sebelumnya. Contoh mobilitas sosial yang berdampak positif adalah seorang anak yang lahir dari keluarga miskin dan berusaha untuk mendapatkan kekayaan di masa depan dengan cara belajar dengan giat. Kesimpulannya, dampak yang diakibatkan dari berbagai faktor pasti akan terjadi dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk dari suatu perubahan. Begitupun dalam proses mobilitas sosial. Apabila strata atau kedudukan seseorang bisa diterima oleh lingkup lainnya, maka akan tercipta suatu keharmonisan dalam bentuk kerjasama. Keadaan akan berbanding terbalik ketika pergerakan kedudukan atau strata ditolak oleh lapisan masyarakat. Maka, hal tersebut akan menimbulkan suatu konflik.

bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat